Mengatasi dan Mengobati Penyakit Bebek Petelur / Pedaging
Ada beberapa cara mengatasi atau mengobati penyakit pada bebek petelur / pedaging. Walaupun ternak bebek tahan
terhadap berbagai penyakit tetapi pengetahuan dan keterampilan peternak
dalam mendiagnosa atau menentukan jenis penyakit pada ternak bebek perlu dimiliki.
Adapun kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki peternak antara lain seperti berikut :
- Peternak dapat membedakan penampilan bebek yang sehat dan bebek yang sakit.
- Dapat mengenali bagian tubuh bebek yang mengalami kelainan.
- Dapat menentukan langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan.
- Dapat membedakan penampilan tinja (kotoran bebek) yang normal dan tinja bebek yang sakit.
- Mengetahui tempat untuk berkonsultasi bila terjadi gangguan penyakit pada ternak peliharaannya.
- Mampu menyiapkan informasi sebagai bahan konsultasi sehingga memudahkan dan mengarahkan dugaan jenis penyakit sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa Jenis Penyakit Pada Ternak Bebek Berikut Cara Mengatasinya
Pada
dasarnya penyakit yang menyerang ternak itik dapat dibagi dalam dua
kelompok, yaitu : Penyakit tidak menular dan Penyakit menular.
A. Penyakit Tidak menular
Penyakit
ini disebabkan oleh buruknya tata laksana pemeliharaan seperti
keracunan, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan yang buruk, kekurangan
vitamin dan mineral dan lain-lain.
1. Stress (cekaman)
Stress
atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu
yang secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik, misalya
kebisingan, kurang kebebasan bermain dekat air, berpindah-pindah tempat,
pertukaran pakan dan lain sebagainya.
Obat
untuk menanggulangi stress belum ada. Yang dapat dilakukan peternak
adalah menghidari segala gangguan yang dapat menimbulkan stress yaitu
dengan cara memelihara lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan
peternakan.
2. Kekurangan Vitamin A
Pakan
yang tidak cukup mengandung vitamin A dapat menyebabkan kekurangan
vitamin A pada ternak itik dan akhirnya mengganggu pertumbuhan.
Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik akan tampak
selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun lendir warna putih
dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur sekitar 4 minggu itik yang
kekurangan vitamin A terlihat selaput matanya menebal dan kering, air
mata keluar berlebihan, bagian bawah mata tertimbun cairan lendir.
Sedang pada itik dewasa, kekurangan vitamin A mengakibatkan penurunan
produksi telur, tubuh mengurus dan lemah.
Jagung
kuning merupakan sumber vitamin A yang sangat diperlukan dalam
komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan (defisiensi) vitamin A umumnya
terjadi karena peternak mengganti jagung kuning dengan jagung putih
yang miskin vitamin A.
3. Brooder Pneumonia
Penyakit
brooder pneumonia umumnya menyerang anak itik yang masih memiliki
bulu-bulu halus. Penyakit ini disebabkan oleh karena kotak atau
pelingkar tripleks/seng terlalu padat, lampu pemanas untuk induk buatan
kurang panas sehingga anak itik kedinginan dan merasa pengap.
Tanda-tanda anak itik terserang penyakit ini adalah pembengkakan di
kepala, pernapasan terlihat sulit dan mata selalu mengeluarkan air.
Pencegahan
terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan mengontrol kapasitas kotak
atau pelingkar dan mengontrol panas induk buatan. Pengobatan dapat
dilakukan dengan pemberian satu sendok teh baking soda dalam satu quart
(1,136 liter) air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran
penyakit.
4.Rickets Duck (kekurangan vitamin D)
Kekurangan
vitamin D yang disertai kekurangan Calsium dan Fosfor dapat menimbulkan
penyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik. Penyakit ini
biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik yang terserang penyakit ini akan
mengalami penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang cukup mengandung mineral
calsium, fosfor da vitamin D. Ke dalam ransum itik harus ditambahkan 2%
tepung tulang dan itik harus mendapat sinar matahari langsung.
5. Antibiotika Dermatitis
Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Akibatnya kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada kulitnya.
Pencegahan
terhadap penyakit ini adalah dengan menggunakan antibiotika seperlunya.
Penghentian pemberian antibiotika serta pemberian “laxative” (obat
pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan kondisi ternak itik
yang menderita dalam 4 – 6 hari.
6. Mycosis
Penyakit
mycosis pada itik terjadi karena itik secara tidak sengaja mengkonsumsi
pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di lantai (litter)
kandang. Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu makan berkurang
dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam. Bila tidak diketahui,
itik akan mati dalam waktu seminggu.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kandang
yang baik. Lantai kandang secara berkala dijemur dan diusahakan tidak
lembab dan diberi kapur terutama pada musim hujan.
Pengobatan
penyakit mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan memberi antibiotika
yang dicampurkan ke dalam air minum atau pakan itik.
7. Botulism
Penyakit
botulism (limberneck) pada umumnya terjadi karena itik makan bangkai.
Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu. Bangkai yang
sudah berulat mengandung kuman yang berbahaya yaitu “clastrididium
botulinium”. Kuman tersebut memproduksi racun.
Tanda-tanda
itik yang terserang penyakit ini adalah leher itik seperti tidak
bertulang, tidak tegap atau lunglai setelah itik memakan bangkai 1 – 3
hari. Beberapa jam kemudian setelah leher lunglai mengakibatkan
kematian.
Pencegahan dilakukan
dengan memelihara kesehatan lingkungan yang baik dan tidak memberi pakan
yang sudah basi (bangkai). Bila masih memungkinkan ternak itik yang
sakit dapat diberikan obat-obatan pencahar agar itik mencret dan kuman
beserta racunnya dapat ikut keluar dari saluran pencernaan.
Pengobatan
secara tradisional yang dapat membantu menyembuhkan yaitu dengan
memberikan minyak kelapa satu sendok makan dan air minum yang bersih.
Minyak kelapa akan membuat itik haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya.
Jika itik banyak minum, racun dalam darah itik akan encer dan daya
kerjanya berkurang, dengan demikian angka kematian dapat dihindari.
8. Keracunan Garam
Penyakit
keracunan garam umumnya terjadi bila air itik atau kolam air mengandung
kadar garam yang tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu mengandung
kadar garam yang tinggi.
Keracunan garam pada itik lebih sering terjadi di lokasi peternakan dekat pantai/tambak yang airnya tercemar garam.
Ternak
itik tidak tahan terhdap garam yang berlebihan, konsentrasi 2% saja
dalam ransum atau 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian
terhadap ternak itik.
B. Penyakit Menular
Penyakit
menular pada itik merupakan penyakit yang disebabkan oleh : virus,
bakteri atau kuman yang dapat ditularkan melalui kontak langsung atau
melalui udara.
1. Fowl Cholera (kolera itik)
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella Avicia”. Kandang yang basah
serta lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit yang menyerang anak
itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian hingga 50%, sedangkan pada
itik dewasa dapat menimbulkan kematian kurang dari 50%.
Gejala
penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan
sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap
dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.
Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah dan itik akan mengalami kematian secara mendadak.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan bagi itik
yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan obat Choramphenicol,
Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.
2.Fowl Pox (Cacar)
Penyakit
cacar ini menyerang itik pada segala umur dan penyebabnya adalah virus.
Tanda-tanda penyakit ini adalah dengan munculnya benjolan-benjolan pada
bagian badan itik yang tidak tertutupp bulu seperti kaki dan kepala.
Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan bentuk “diptherie” dan
kematian terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntikan dibalik sayap
itik. Pengobatan cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan
dengan jalan mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah kemudian
diolesi dengan yodium tingture (6-10%).
3. White Eye (Mata Memutih)
Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik pada segala umur dan yang paling peka adalah itik umur
kurang
dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang
penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga
memudahkan itik terserang penyakit ini.
Tanda-tanda
anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih bening
keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam
berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan
akhirnya lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.
Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering
digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline
(aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam
40 gallon air minum akan membantu mengontrol penyakit white Eye.
4. Coccidiosis
Coccidiosis
adalah penyakit berak darah yang juga menyerang itik, gejala itik yang
terserang penyakit ini adalah kurang nafsu makan, berat badan menurun
drastis dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran itik yang membawa
coccida dan terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi yang
banyak terserang adalah anak itik.
5. Coryza
Penyakit
coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyebabnya adalah semacam
mircro organisme. Penyakit ini biasanya terjadi pada awal pergantian
musim. Penularannya sangat cepat yaitu melalui kontak langsung antara
itik yang sakit dan itik yang sehat.
Tanda-tanda
itik yang terserang penyakit pilek menular adalah keluarnya kotoran
cair kental dari mata. Jadi penyakit ini mirip dengan penyakit White
Eye. Anak itik umur 1 minggu sampai umur 2 bulan, merupakan itik yang
sering terserang penyakit ini. Akan tetapi itik dewasa pun dapat pula
terserang wabah penyakit coryza ini.
Pengobatan
yang paling efesien adalah dengan menyuntikan “Streptomycin Sulphat”
secara individual dengan dosis 0,4 gram rendah dengan patokan berat
badannya. Penyuntikan dapat dilakukan sekali dalam sehari selama
beberapa hari dengan dosis streptomycin setengah dari dosis di atas.
6. Salmonellosis
Penyakit
salmonellosis menyerang itik pada segala umur dan dapat menyebabkan
angka kematian hingga 50%. Penyebabnya adalah kuman “Salmonella Anatis”,
melalui perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang tercemar kuman
tersebut.
Pencegahan, dapat
dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan kandang dan secara
berkala dilakukan pembersihan kandang agar kandang terbebas dari kuman
salmonella. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan “Furazolidone”.
7. Sinusitis
Penyakit
sinusitis dapat menyerang itik dewasa sehingga dapat menyebabkan
kerugian yang tidak sedikit. Penyakit ini dikarenakan tata laksana
pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakan dan tidak
tersedianya kolam untuk bermain. Akibatnya itik menjadi renta mendapat
infeksi sekunder.
Tanda-tanda
itik yang terserang penyakit ini adalah : terjadi pembengkakan sinus,
dari lubang hidung keluar cairan jernih, sekresi mata menjadi berbuih,
sinus yang membengkak menimbulkan benjolan di bawah dan didepan mata.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan
bagi iti yang sakit, adalah dengan menyuntikan antibiotika
(streptomycin) ke dalam sinus yang sakit. Dosis pada itik dewasa adalah
sebanyak 0,5 gram streptomycin yang dilarutkan ke dalam 20 cc aquadest.
Larutan ini disuntikan ke dalam sinus. Untuk pengobatan yang lebih
mudah, dosisnya dikurangi. Pengobatan seperti ini dilakukan sekali dalam
48 jam.
8.Aflatoksikosis
Aflatoksikosis
yang menyerang itik pada umumnya disebabkan oleh “Aflatoksin” yang
dihasilkan oleh “Asperqillus Flavus”. Aflatoksin menyerang hati,
sehingga itik yang terserang penyakit ini hatinya membersar.
Tanda-tanda
itik yang terserang penyakit ini adalah : kondisi sangat lemah, terjadi
pendarahan di bawah kulit dan jari, terhuyun-huyun, akhirnya mati dalam
posisi terlentang. Anak itik lebih muda terserang penyakit ini
dibanding dengan itik dewasa.
Pencegahan
bisa dilakukan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan kandang,
penaburan kapur di lantai kandang, pembersihan kandang agar terbebas
dari serangga. Pengobatan hanya dapat diusahakan dengan memberikan
antibiotika yang dicampurkan dalam air minum atau pakan.
Demikianlah beberapa jenis
penyakit yang dapat menyerang ternak itik serta cara pencegahan dan cara
mengobati, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para
peternak, sekian dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon masukannya ya..........!!!!!!!!!!!!!!!