Bagaimana Cara Beternak Bebek
Diposkan oleh Eko Kurniawan, S.Pt on Kamis, 15 Desember 2011
Bagaimana sie cara beternak bebek, mungkin banyak orang belum mengerti bagaimana cara beternak bebek yang gampang2 susah. Bebek
adalah hewan penurut, bahkan mereka bisa baris lho… Bebek mudah di
ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil
dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di
jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak,
karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin
telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan
ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah
kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk
dijalankan.
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur.
Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau
bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga
pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Namun sebelum seorang peternak memulai
usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan,
bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya
bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara
(umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20
minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal
adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar
antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan,
bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun
dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.
Pemeliharaannya tidak
membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu
2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai
saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek
jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang
lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan
daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Bebek Siap Telur = Rp 39.000,- S/d Rp 42.000,-
DOD Betina = Rp 3700,-
DOD Jantan = Rp 3200-
Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 19.500,-
Telur Tetas = Rp 1250,-
Telur Konsumsi = Rp. 900,-
Usaha peternakan itik di
Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat
memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu
diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak
itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit Bebek
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Itik Lokal
1). Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
5). Itik Lampung.
b. Itik Persilangan
2. Pakan Bebek
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b. Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
Jauh dari keramaian.
Ada atau dekat dengan sumber air.
Tidak terlalu dekat dengan rumah.
Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan
kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur
menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan
dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak
dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk,
kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a. Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b. Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
Terima kasih anda telah memberikan kesempatan untuk berkomentar. Artikel anda sangat bagus. Semoga bermanfaat untuk semua
BalasHapusTerima kasih juga atas masukannya.
Hapus