PANAS BUMI
Panas Bumi di Pahae Pembangkit Tenaga Listrik Terbesar di Dunia
Bupati
Taput Torang Lumbantobing menyata, masyarakat Tapanuli Utara setiap
tahun membelanjakan uangnya Rp 2 miliar hanya untuk membeli daging dan
ikan mas dari luar Tapanuli Utara. Hal itu dikemukakannya kepada warga
perantau Sumatera Utara di Bandung, Sabtu (4/6) malam.
Seperti
diketahui, tanggal 1 – 6 Juni, Bupati Taput, Wakil Bupati Taput dengan
sejumlah Pejabat Pemkab Taput, studi banding ke Kabupaten Bandung Jawa
Barat, sekaligus melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh asal Sumut
guna menerima saran-saran untuk memajukan Tapanuli Utara.
“Hal itu
memang sangat disayangkan, Padahal Tapanuli Utara sangat potensial untuk
peternakan babi dan ikan mas jika saja masyarakat, giat beternak. Untuk
itulah kami melakukan studi banding. Nantinya diharapkan Tapanuli Utara
tidak lagi membeli daging dari luar Taput, malah harus sebaliknya,
menjual babi dan ikan mas ke luar daerah,” tandasnya.
Bupati Taput
Torang Lumbantobing dan Ibu br Manalu, dalam kunjungannya ke Kabupaten
Bandung didampingi Wakil Bupati Drs Frans Sihombing dan Ibu br Pasaribu,
Dirut RSU Tarutung dr Juni Simatupang SP THT, Mantan Duta Besar RI di
Ceko Leonard Lumbantobing, Kadis Peternakan dan Perikanan Ir Longgam
Panggabean, Kabag Pengendalian Program Setdakab Ir James Simanjuntak.
Selama di Bandung Bupati Taput didampingi Kepala BALITSA (Badan
Penelitian Tanaman Sayur) Dep Pertanian RI Ir Bagus Kukuk Udiarto MSi.
Sementara
itu, dr Juni Simatupang SP THT mengunjungi RSU Advent Jalan Cihampelas
No 161, RSU Katolik Bromeus Jalan Ir Juanda, dan RSU Hasan Sadikin
Bandung Jalan Pasteur No 38 Bandung.
“Kami akan meningkatkan
pelayanan di RSU Tarutung agar para penderita sakit (pasien) tidak perlu
jauh-jauh diboyong hanya untuk berobat ke Medan atau Penang,” ujarnya.
Selain
itu, selama di Kabupaten Bandung, rombongan meninjau Balai Pertanian
dan Perikanan di Lembang, peternakan babi di Subang dan tanaman kentang
di Pengalengan (Kabupaten Bandung bagian selatan-red).
Bupati Taput,
kepada wartawan SIB di sela-sela perjalanan studi banding itu
menyatakan, ia akan mengimbau masyarakat Taput agar menanam pohon jarak.
Sebab Tapanuli Utara cocok untuk tanaman ini. “Seperti diungkapkan
dosen ITB DR Robert Manurung, baru 15 persen kebutuhan dunia akan buah
pohon jarak yang diperlukan untuk minyak itu, terpenuhi,” ujar Bupati.
“Pemkab
Taput dan PT Kimia Farma telah menanda tangani MoU (Memorandum of
Understanding, bahwa pihak PT Kimia Farma bersedia membeli setiap buah
pohon jarak dari masyarakat Dati II Tapanuli Utara, katanya.
Selesai
melakukan studi banding selama 3 hari di tiga lokasi di Jawa Barat, pada
Sabtu (4/6) malam, Bupati melakukan ramah tamah dengan sejumlah tokoh
Sumut yang disponsori pengusaha nasional, K Robert Siregar. Hadir pada
pertemuan itu, Ir Tumpal Siregar MBA, Ronggur Hutagalung SH/Ibu br
Sitompul, DR Edison Nainggolan/Br Sihombing, DR Timbul Sinaga/br Barus,
Ir Monang MT Rumapea, St Silalahi, DR Lambok Hutasoit, DR Robert
Manurung, Pdt RHL Tobing (Sekretaris Umum PGI Jabar), LM Sinaga, Prof
Pantur Silaban/Ibu br Lumbantoruan dan lain-lain.
INTENSIFKAN PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Dalam
pertemuan itu, Tumpal Siregar MBA menyatakan, telekomunikasi salah satu
infra-struktur sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dalam
pembangunan sekarang ini.
Sementara itu, Ronggur Hutagalung SH
menyatakan, orang Batak diperantauan tidak sedikit yang punya duit
banyak. “Mereka pasti mau menanamkan uangnya di Taput apabila dianggap
aman dan menguntungkan dan urusan-urusan mulai dari Kepala Desa sampai
Bupati, tidak berbelit-belit dan tidak bertele-tele, ujarnya.
Prof
Pantur Silaban (dosen ITB) dalam pernyataannya menyatakan, kita jangan
pernah mengharapkan situasi kondisi bumi/tanah Taput berobah. “Bukan
tanahnya yang akan berobah tetapi sikap mental manusialah yang merobah
tanah itu dari tidak produktif menjadi produktif,” tegasnya.
Guru
besar Fisika ini menyatakan, sejak zaman Adam sampai kiamat nanti, air
adalah salah satu sumber kehidupan mahluk hidup yang paling penting.
Baik mahluk manusia, tumbuhan, hewan, ikan, semuanya membutuhkan air.
Maka Pemerintah Daerah harus memperhatikan betul-betul menyediakan
kebutuhan primer mahluk hidup itu, yakni air,” ujarnya.
Sementara Ir
Monang MT Rumapea MSc yang kebetulan bertugas di PLN menyatakan,
masyarakat Taput seharusnya bersyukur kepada Tuhan YME. Sebab di Taput
terkandung sumber daya alam yaitu panas bumi yang sangat besar untuk
Pembangkit Tenaga Listrik. Bahkan menurut penelitian yang telah
dilakukan, disebut-sebut panas bumi yang terkandung di Pahae merupakan
terbesar di dunia.
Berdasarkan catatan SIB, sejak tahun sembilan
puluhan, di Silakkitang Pahae (37 km arah tenggara pusat Kota Tarutung)
panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik telah mulai dirintis oleh PT
Unocal. Tetapi tahun 1998, tiba-tiba terhenti akibat krisis moneter
(krismon), saat mana Pemerintah sempat menghentikan sejumlah mega-proyek
di bumi Indonesia.
Dia ungkapkan, dalam beberapa hal ini, PLN akan
memutuskan siapa pemenang tender untuk Proyek Pembangkit Tenaga Listrik
Panas Bumi di Pahae, khususnya di Silakkitang (Pangaloan) dan di
Sarulla.
Ada 3 (tiga) lokasi panas bumi di Pangaloan dan Sarulla.
Apabila beroperasi nanti, akan dapat menghasilkan 360 MW sampai 450 MW
tenaga listrik, ujar Ir Monang Sirumapea.
Sekretaris Umum PGI Jabar
Pdt RHL Tobing STh menyerukan agar Tapanuli Utara yang menjadi pusat
keagamaan, berubah dari peta kemiskinan menjadi peta kemakmuran dan
kesejahteraan. Pdt RHL Tobing sekaligus melayangkan doa bersama bupati
dan tokoh Sumut yang sedang berkumpul, untuk kedamaian dan kesejahteraan
warga Tapanuli Utara.
Di sela-sela pertemuan dengan para tokoh Sumut
itu, Bupati Taput Torang Lumbantobing kepada wartawan SIB mengatakan,
di Taput masih banyak parhobas (pekerja) yang belum bekerja secara
optimal.
Namun yang pasti, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah
berketetapan hati mengintensifkan pertanian, peternakan dan perikanan
demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Satu contoh, saya sudah
tegaskan, di setiap kecamatan minimal harus ada traktor. Dan pihak
pertanian, perternakan, perikanan harus gencar dan giat memberikan
penyuluhan kepada penduduk.
Telah terbukti, mereka yang padot (giat
dan tekun) mengelola lahan pertanian yang ada, banyak yang sudah hidup
sejahtera dan mampu menyekolahkan putra-putrinya,” ujarnya.